BAHASA
SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN JATI DIRI BANGSA
1.
Pendahuluan
1.1.
Latar
Belakang
Bahasa Indonesia ialah bahasa yang terpenting di
kawasan republik kita. Pentingnya peranan bahasa itu antara lain bersumber pada
ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dan pada UUD 1945 kita yang di dalamnya
tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa ”bahasa negara ialah bahasa
Indonesia”. Di samping itu, masih ada beberapa alasan lain mengapa bahasa
Indonesia menduduki tempat yang terkemuka di antara beratus-ratus bahasa
Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya sebagai bahasa ibu.
Penting tidaknya suatu bahasa dapat juga didasari patokan seperti jumlah
penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni sastra, dan
pengungkap budaya.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan atau bahasa
nasional telah berusia 82 tahun dan sebagai bahasa negara 65 tahun. Sebagai
suatu bahasa untuk ratusan juta penduduk yang tersebar pada ratusan pulau
dengan bahasa daerah yang jumlahnya juga ratusan, kurun waktu yang demikian
merupakan usia yang masih muda. Akan tetapi, bahasa Indonesia menanggung beban
tugas yang amat sarat karena ia dituntut untuk tetap menjadi sarana komunikasi
yang mantap dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam konteks persataun bangsa
yang tengah dan terus dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, harus tetap
mempertahankan dirinya sebagai sarana komunikasi yang efektif dan efisien tanpa
kehilangan, apalagi mengorbankan keutuhan jati dirinya.
Dari uraian di atas, dapatlah dipikirkan bahwa bahasa
Indonesia bukanlah hanya sekadar alat untuk berkomunikasi, melainkan juga
merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dan bermakna dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sehubungan dengan itu, dapat dikatakan juga bahwa masa
depan bahasa Indonesia berkaitan erat dengan masa depan bangsa dan negara.
Barangkali, inilah yang dimaksud dengan
ungkapan yang menyatakan, “bahasa menunjukkan bangsa” yang diwariskan oleh para
pendahulu kita. Jika hal itu dihubungkan dengan bangsa Indonesia, masalah bahasa Indonesia sekarang dan masa
yang akan datang juga tergantung pada sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa
nasional tersebut. Bangsa Indonesia mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan
terhadap masalah pembinaan dan pengembangan bahasa di tanah air kita ini
1.2.
Tujuan
Menciptakan Indonesia
sebagai Negara yang mempertahankan budayanya, seharusnya kita bangga menjadi
bangsa Indonesia yang kaya akan tanah air dan kaya wawasannya. Oleh sebab itu
masyarakat harus menjaga nama baik Indonesia agar terwujudnya bangsa yang
menjunjung tinggi nilai persatuan. Membangkitkan rasa semangat itu perlu sejak
dini, agar tidak tertinggal di suatu saat nanti. Terwujudnya pelestarian,
pembinaan dan pengembangan kebudayaan daerah sebagai modal dasar jiwa
Indonesia. Teraktualisasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai salah satu dasar
pengembangan etika pergaulan sosial untuk memperkuat identitas manusia sosial.
2.
Pembahasan
2.1.
Perkembangan Bahasa Indonesia
Perkembangan fungsi bahasa Indonesia terjadi pada masa
prakemerdekaan bangsa Indonesia. Pada masa itu terjadi loncatan perkembangan
pemikiran pada suatu golongan tertentu masyarakat Indonesia, yaitu golongan
terpelajar yang telah bersentuhan dengan sistem pendidikan cara Eropa.
Perkembangan pemikiran itu diikuti dan juga kemudian didorong oleh
gerakan-gerakan sosial yang memunculkan himpunan, organisasi yang bergerak di
bidang budaya, politik, pendidikan, dan ekonomi. Himpunan atau organisasi
itulah yang merupakan landasan bagi terwujudnya konsep bangsa Indonesia. perkembangan
fungsi bahasa Indonesia terjadi ketika kekuatan negara Republik Indonesia
semakin mantap, dana untuk pelaksanaan berbagai usaha pun tersedia, dan
pakar-pakar Indonesia yang ahli bahasa dan kesusastraan semakin banyak
muncul dan berperan dalam bidang
keahliannya.
2.2.
Peran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memeliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan
kehidupan bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia
berhasil membangkitkan diri menggalang semangat kebangsaan dan semangat
perjuangan dalam mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan” sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Kenyataan sejarah
itu berarti bahwa bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan telah
berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi antarsuku, antardaerah, dan
bahkan antarbudaya.
2.3.
Pembinaan Jati Diri Bangsa
Sebagai salah satu sarana pembinaan
jati diri bangsa, bahasa Indonesia senantiasa selalu dibina dan dipelihara oleh
seluruh warga masyarakat, yaitu baik pemerintah maupun swasta, baik pakar
maupun awam. Pembinaan itu meliputi dua aspek yang perlu berjalan seimbang.
Aspek pertama adalah kebahasaan yang meliputi baik ketatabahasaan maupun
kosakata, sedangkan aspek kedua adalah kesusastraan. Kedua aspek tersebut
memang berkaitan erat, tetapi tetap dapat dipisahkan fungsinya. Pada sisi
kebahasaan yang dipentingkan adalah rancang bangunnya atau tingkat kebakuan
kaidah-kaidahnya. Termasuk pula ke dalamnya persoalan kosakata. Perwujudan nyata
dari penanganan sisi kebahasaan ini adalah kajian linguistik beserta
penggunaan-penggunaan terapannya. Pokok kajian linguistik ini, sebagaimana
diketahui, meliputi baik kosakata, struktur kebahasaan, tingkah laku pengguna
bahasa, maupun pembunyian dan penulisannya.
2.4.
Bahasa
Indonesia dan Pembinaan Kehidupan Budaya Bangsa
Dalam konteks pembinaan kehidupan budaya bangsa ini, interaksi yang perlu
diperhatikan tidak saja antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah, tetapi juga
antara bahasa Indonesia dan bahasa asing. Dalam hubungannya dengan bahasa daerah, pemakaian bahasa Indonesia
dalam bidang kebudayaan harus dapat memberikan gambaran dan pemahaman yang
jelas tentang puncak-puncak kebudayaan daerah yang didasari oleh nilai budaya
daerah yang luhur. Persentuhan antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah akan
mengakibatkan dicorakinya kebudayaan nasional oleh ciri-ciri budaya daerah.
Pembinaan bahasa Indonesia terus ditingkatkan sehingga penggunaannya secara
baik dan benar serta dengan penuh rasa bangga makin menjangkau seluruh
masyarakat, memperkukuh persatuan dan kestuan bangsa, serta memantapkan
kepribadian bangsa. Penggunaan istilah asing yang sudah ada padanannya dalam
bahasa Indonesia harus dihindari. Pengembangan bahasa Indonesia juga terus
ditinkatkan melalui upaya penelitian, pembakuan peristilahan dan kaidah bahasa,
serta pemekaran perbendaharaan bahasa sehingga bahasa Indonesia lebih mampu
menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Penutup
3.1.
Kesimpulan
Keberhasilan upaya membahasa indonesiakan seluruh bangsa Indonesia akan
meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang berarti memantapkan pula jati
diri bangsa dan sekaligus meningkatkan ketahanan nasional. Seberapa jauh pandangan dan harapan yang
telah dikemukakan di atas, sehubungan dengan sumbangan bahasa Indonesia dalam
pesatuan dan jati diri bangsa, hal itu akan terpulang pada masyarakat
pemakaianya secara keseluruhan. Sementara itu, yang perlu ditambahkan pada
bagian akhir makalah ini ialah bahwa upaya apa pun yang dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pengembangan bahasa haruslah didasarkan pada perencanaan bahasa yang telah
digariskan secara nasional.
DAFTAR
PUSTAKA
Yayah
B. Lumintaintang. 2006. Bahasa Indonesia
dalam Kehidupan Bermasyarakat. Jakarta: Pusat Bahasa.
Asim Gunarwan. 2006. Bahasa
Asing sebagai Kendala Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar