WORLD FINANCIAL FLOW
Nama : Reza Priyadi
NPM : 18210167
Kelas : 3EA20
World financial flow
adalah sebuah aliran dana yang telah bertransaksi di seluruh dunia, bagaimana
aliran keuangan dunia bisa berjalan. Ini adalah sebuah susunan perjalanan suatu
keuangan.
·
Saham
(stock), adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial
yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan atau biasa disebut
dengan surat kepemilikan.
·
Obligasi,
adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pengakuan hutang atas
pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi dari pemberi pinjaman (pemodal)
Bagan
World Financial Flows
ank
berkembang di Indonesia pada tahun 1988. Semua pihak dapat membuka
cabang-cabang bank. Bank akan menjadi hidup dengan adanya masyarakat surplus
(A) dan minus (B).
Dulu
market share (pangsa pasar) misalkan ada empat bank, masing-masing dapat
seperempat. Setelah tahun 1988 jumlah bank bertambah banyak sehingga market
share bank menurun, karena masyarakat mempunyai banyak pilihan untuk memilih
bank yang diminati.
i2 melakukan kredit melalui leasing, misal leasing
ABC (i3). i3 > i2
Untuk
menghindari resiko yang terjadi, Bank Siti bekerjasama dengan Asuransi KLM.
Jika B tidak mampu membayar kredit sebesar Rp 100.000.000 pada leasing, maka
Bank Siti akan mengalihkan resikonya kepada Asuransi KLM. Jika B bangkrut atau
meninggal, maka Asuransi KLM akan bekerjasama dengan Asuransi OPQ. Kedua
asuransi ini akan membagi dua pembayaran kredit B pada leasing supaya bebannya
lebih ringan. Kejadian ini dinamakan reasuransi.
Jika
Asuransi KLM dan Asuransi OPQ tidak sanggup membayar kredit B, maka mereka akan
bekerjasama dengan asuransi ketiga, yaitu Asuransi XYZ. Kejadian ini dinamakan retrosesi. Tetapi di Indonesia hanya sampai pada
reasuransi.
Peristiwa
A mengalihkan resikonya ke bank, bank mengalihkan resikonya ke Asuransi KLM,
itu dinamakan dengan RISK.
Maka,
i3 > i2 > i1
Bank
(Capital Market) = i4
Bagi
A, i4 > i1
Bagi
B, i4 > i2
Yang
dijual Capital Market adalah :
- Obligasi
Contohnya,
pada tanggal 14 Maret 2012 mengeluarkan uang Rp 9.000.000, pada tanggal 14
April 2012 di jual dengan harga Rp 10.000.000. Dalam perubahan harga ini ada
selisih 10%, itu dinamakan diskonto.
- Saham
Contohnya,
B ingin menambah modal dengan mengajak investor. Akhirnya ia jual saham. Dengan
adanya saham maka memperoleh deviden. Dalam deviden ada laba yang dibagikan dan
laba yang ditahan. Dengan saham juga memperoleh Capital Gain (Short Selling).
Capital gain diperoleh tanpa waktu menunggu yang lama. Jumlah capital gain
lebih besar dari deviden, dan dengan jangka waktu yang cepat.
Contoh
:
Pada
14 Maret 2012 pukul 14.00, 1 lot = Rp 9.500. maka,
Pada
15 Maret 2012 pukul 15.00, 1 lot = Rp 10.500
Retrosesi
Dalam
retrosesi untuk mengurangi kerugian, maka asuransi XYZ membuat perusahaan AB,
CD, dan DE. Akhirnya perusahaan itu beralih ke capital market. Dengan
kemungkinan kerugian dan resiko, B tidak mungkin membuat perusahaan terus
menerus. Akhirnya B menjual saham dan obligasi.
Dalam
perkembangannya, Asuransi XYZ memiliki saham di Bank Siti.
- AB memiliki saham 20%
- CD memiliki saham 20%
- DE memiliki saham 15%
Dengan
adanya saham yang dimiliki perusahaan AB, CD, dan DE, maka Asuransi XYZ
menguasai saham Bank Siti sebesar 55%.
Dari
peristiwa dan perkembangan perekonomian yang terjadi, itu adalah dampak dari
globalisasi. Dan disebut dengan World Financial Flows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar